Rumah Art Deco

Merancang rumah dengan luas lahan 13 x 14 m ini cukup leluasa. Sebenarnya di lahan ini sudah ada rumah tipe 36, tetapi kondisinya sudah rusak parah sehingga pemilik menghendaki untuk merombak total. Ini seperti membangun rumah di lahan kosong. Lokasi rumah di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang dengan hawa yang cukup sejuk. Pemilik mengharapkan kesejukan ini dapat diteruskan ke dalam rumah

DENAH

Ruang Tamu, Ruang Keluarga dan Ruang Makan tanpa pembatas permanen sehingga ruang terasa lapang. Bahkan cukup lapang untuk menampung seluruh keluarganya saat diadakan pertemuan. Ruang Tamu berbentuk menara menambah rasa lapang dan membuat tampilan eksteriornya jadi menonjol. Bentuk ini diharapkan mampu menjadikan rumah ini sebagai landmark bagi lingkungan sekitarnya. Bukaan jendela sangat lebar untuk memasukkan sinar matahari dan sirkulasi udara. Ada rencana untuk memasang lampu gantung di Ruang Tamu ini.

RUANG TAMU RUANG MAKAN

Bukaan ke arah taman belakang sengaja dibuat lebar dengan pintu lipat. Tujuannya untuk 'memasukkan' suasana taman agar menyatu dengan Ruang Makan. Suasana taman tetap dapat dinikmati pada saat pintu ditutup karena bidang kaca pada pintu cukup lebar. Taman belakang sebagai open space berfungsi untuk, sekali lagi, sirkulasi udara dan memasukkan sinar matahari.

Pada puncak menara Ruang Tamu diletakkan penangkal petir karena ini bagian teringgi dari rumah ini. Kolom teras depan dan tonjolan pada Kamar Mandi Ruang Tidur Utama memakai finishing kamprot untuk menciptakan tekstur. Sementara batu alam pada Ruang Tamu menjadi vocal point rumah ini. Atap kamar pembantu adalah plat beton, sehingga padanya dapat diletakkan tandon air.

Mungkin ada yang memasukkan tampilan rumah ini ke dalam arsitektur minimalis, tapi saya sendiri lebih senang memandangnya sebagai arsitektur Art Deco.

PERSPEKTIF EKSTERIOR

Rancangan Rumah Tinggal untuk
Bp. F. Widyantoro, SE.