Saturday, April 14, 2007

Disain Ulang ---> Gambar Ulang

Pada saat mengerjakan tugas-tugas kuliah biasanya kami diwajibkan untuk melakukan konsultasi/asistensi dengan dosen atau asisten dosen. Demikian pula dengan tugas grafis. Paling tidak kami harus melakukan lima kali asistensi yang berarti kita harus lima kali menggambar ulang. (Ini belum termasuk gambar akhir untuk penyajian/dikumpulkan untuk dinilai). Karena tiap kali asistensi biasanya gambar dikoreksi, dikomentari, dan tentu saja dicorat-coret sampai tidak layak untuk asistensi berikutnya, maka kami harus menggambar ulang tugas kami. Tiap selesai asistensi berarti kami juga memperoleh masukan, sehingga seringkali muncul keinginan untuk mendisain ulang.

Dalam penanganan proyek sesungguhnya proses disain ulang - gambar ulang juga biasa terjadi. Seorang klien kadang berubah pikiran atau justru kembali ke disain sebelumnya. Berikut ini pengalaman saya merancang satu SPBU. Satu proses yang cukup panjang dan melelahkan namun dengan hasil akhir yang cukup memuaskan.


Perspektif 1

Pada disain pertama ini saya belum mendapat banyak masukan. Saya mendapat info bahwa pemilik menginginkan jendela-jendela lebar untuk Ruang Display Oli. Pulau pompa tegak lurus. Hasilnya bukan sebuah rancangan yang baik. Model terlalu monoton hampir tanpa variasi. Kolom berwarna kuning adalah sebuah kecelakaan.
Namun ternyata pemilik menginginkan kantor dua lantai (tingkat) dan pulau pompa model serong. Bos saya juga menghendaki warna yang lebih lembut. Hasilnya tampak pada Perspektif 2. Masih ada kesamaan model bangunan dengan disain yang pertama, di antaranya bentuk bovenlicht.


Perspektif 2

Dari sini ada jeda waktu yang cukup lama tanpa ada kejelasan akan kelangsungan proyek. Lalu ada masukan untuk menyederhanakan bentuk bangunan dengan menggabungkan atap gedung dengan atap kanopi. Hasilnya tampak seperti Perspektif 3. Sejatinya bentuk denah tidak banyak berubah dari disain kedua, tetapi tampilan bangunan sudah berbeda sama sekali.


Perspektif 3

Pemilik ingin melihat bentuknya jika model pulau pompa tegak lurus dengan atap yang menyatu. Sebenarnya bisa saja saya hanya mengubah denah dengan tampilan yang sama. Tetapi selalu ada rasa gatal untuk membuat model jendela baru dan menciba menerapkannya. Hasilnya adalah Perspektif 4.


Perspektif 4

Kembali ke disain sebelumnya. Itulah yang terjadi. Pemilik merasa cocok dengan disain ketiga tetapi menghendaki kaca/jendela sudut di lantai dua. Hal ini berarti model kolom pada disain ketiga tidak dapat diterapkan. (Paling tidak inilah anggapan saya saat ini). Bisa dibilang Perspektif 5 adalah hasil akhir. Pembangunan saat ini sedang dilaksanakan dan perubahan di lapangan biasanya tidak terlalu banyak dan mencolok.


Perspektif 5

Lokasi : Desa Warurejo, TEGAL