Friday, March 23, 2007

IDENTITAS BANGUNAN

Beberapa dekade yang lalu sebuah bangunan harus mencirikan kegiatan yang dinaunginya. Hanya dengan melihat tampak depan orang harus bisa menyimpulkan apa bangunan yang dilihatnya. Misalnya bangunan rumah sakit harus tampak sebagai rumah sakit, bangunan kantor harus tampak sebagai kantor. Sehingga kemudian muncul sebuah 'rumus' bahwa bangunan kantor harus tampil formal, sedang bangunan supermarket bisa lebih fleksibel. Sebuah bangunan yang tidak dapat 'diidentifikasi' fungsinya dianggap sebagai sebuah karya arsitektur yang gagal.
Pandangan itu sekarang sudah mulai bergeser. Dewasa ini telah banyak rumah sakit, yang dahulu identik dengan warna putih, kini tampil lebih atraktif. Bahkan di bagian lobby dibentuk ruang usaha yang diisi beberapa franchise besar layaknya sebuah mall. Bangunan kantor tampil lebih sederhana sehingga berkurang 'keangkerannya'. Bahkan beberapa monumen dan musium tampil dengan bentuk-bentuk yang sangat geometris seperti kerucut, bola, silinder, atau piramid. Menampilkan identitas bukan lagi 'kewajiban' yang harus dipenuhi.
Beberapa bangunan bahkan 'disamarkan' dari fungsi aslinya. Suatu bangunan peturasan di taman dapat disamarkan bentuknya untuk menghindari ketidaknyamanan orang bila memandangnya. Dengan alasan agar tidak 'merusak' suasana di sekelilingnya, maka theater imax di TMII dibuat berbentuk keong emas. Bangunan yang dijejali teknologi canggih ini tidak harus tampil futuristik.


Perspektif 1

Bangunan pada gambar di atas bisa dibilang tidak memiliki ciri khusus yang dapat menjadi petunjuk dari fungsi yang ditampungnya. Mungkin orang akan mengenali bangunan di atas sebagai rumah tinggal dua lantai. Ada ruang tamu dengan jendela rendah, ada jendela kamar tidur di lantai satu dan dua. Lalu di sebelah kanan ada carport untuk dua mobil. Bukan pandangan yang salah.
Orang lain mungkin akan memandangnya sebagai sebuah ruko. Ada pintu ganda sebagai main entrance dan bukaan yang rendah sebagai display. Lalu lantai dua berfungsi sebagai rumah dengan kamar tidur di depan. Juga bukan pandangan yang salah.
Mungki ada pula yang memandangnya sebagai distro yang seringkali merupakan modifikasi dari rumah tinggal. Atau kantor suatu biro. Atau kantor pos. Atau yang lainnya.


Perspektif 2

Dengan adanya informasi tambahan berupa rambu peringatan pandangan orang akan berubah. Ini bukan ruko apalagi rumah tinggal. Ini adalah bangunan dengan fungsi khusus sehingga membutuhkan rambu peringatan.
Beberapa bangunan memang 'beruntung' memiliki ciri khusus sebagai bagian dari fungsi bangunan yang bersangkutan, sehingga tidak perlu lagi menambah elemen agar bangunannya dapat dikenali fungsinya. Menara pengawas di bandara begitu mencolok dengan bentuknya yang paling tinggi dibandingkan bangunan di sekitarnya dan dengan kaca di sekelilingnya untuk pandangan 360 derajat. Mercu suar adalah bangunan menara di pantai dengan lampu bertenaga kuat di bagian atasnya.
Adanya kanopi dan pompa dispenser membuat bangunan kantor pada SPBU tidak lagi membutuhkan ciri agar dapat dikenali. Bangunan kantor SPBU bisa tampil 'semaunya' dan orang tetap akan mengenali fungsinya. Apalagi dengan adanya ruang display oli di bagian depan yang sangat mencolok. Selain itu orang akan melihatnya secara keseluruhan seperti tampak pada gambar di bawah ini.



Perspektif 3

Gambar rencana SPBU di Nias Selatan